Liputan6.com, Jakarta Manajer Timnas Prancis, Didier Deschamps telah mengkonfirmasi bahwa timnya tidak akan memanggil pengganti striker Karim Benzema yang cedera, yang absen dari Piala Dunia Qatar 2022 karena masalah paha pada Sabtu (19/11/2022).
Pemain Real Madrid itu dipanggil ke skuat Bleus untuk Piala Dunia 2022, namun ia menderita kelelahan otot sebelum terbang ke Qatar seperti yang dikutip dari Daily Star, Minggu (20/11/2022)
Benzema absen dari dua pertandingan terakhir La Liga Real sebelum Piala Dunia dan dibatasi untuk latihan parsial sebelum bergabung sebentar dengan tim.
Advertisement
Pemain berusia 34 tahun itu mengalami masalah paha baru di akhir sesi, dan pemindaian kemudian mengungkapkan bahwa dia akan terpaksa melewatkan Piala Dunia saat dia bersiap untuk masa rehabilitasi tiga minggu.
"Terpukul di paha kiri paha kirinya, penyerang Real Madrid itu terpaksa harus merelakan keikutsertaannya di Piala Dunia. Karim Benzema terpaksa mempersingkat sesi latihan kolektif setelah merasakan sakit di paha kirinya," demikian pernyataan resmi.
"Dia pergi untuk MRI di sebuah rumah sakit di Doha, yang sayangnya mengkonfirmasi cedera rektus femoralis, yang akan membutuhkan masa pemulihan tiga minggu," tambah pernyataan tersebut.
Deschamps memiliki waktu hingga Senin untuk memanggil pengganti Benzema, dengan pemain seperti Moussa Diaby, Wissam Ben Yedder, Anthony Martial, Martin Terrier, dan Alexandre Lacazette sebagai cadangan.
Namun, ketika ditanya, apakah dia akan menambahkan pemain lain untuk menggantikan posisi Benzema, Deschamps hanya menjawab: "Tidak".
Akibatnya, Prancis akan mempertahankan gelar Piala Dunia mereka dengan skuad 25 orang, setelah juga kehilangan Christopher Nkunku dan Presnel Kimpembe karena cedera sejak Deschamps menentukan pilihannya.
Sebelumnya, nama Anthony Martial juga menjadi calon pengganti Benzema. Bintang Manchester United atau MU itu adalah penyerang tengah dan bisa menggantikan peran pemain berusia 34 tahun tersebut.
Â
Â
List Pengganti Benzema
Ben Yedder merupakan pemain yang paling berpengalaman ketimbang Moussa Diaby dan Anthony Martial. Pemain berusia 32 tahun itu memiliki tiga gol dalam 19 penampilan bersama Prancis. Dia sudah mencetak 10 gol dan membuat dua assist dalam 21 pertandingan bersama Sevilla di semua kompetisi musim ini.
Sementara itu, Anthony Martial telah berjuang untuk mendapatkan menit bermain di Manchester United meski Cristiano Ronaldo kurang menonjol. Cedera membuat pemain yang memiliki 30 caps bersama Prancis itu hanya bermain 293 menit bersama MU pada tujuh pertandingan di semua kompetisi musim ini.
Sedangkan Moussa Diaby, sebagai pemain sayap, memiliki kecepatan yang bisa menjadi ancaman bagi lawan. Dia bisa melewati pemain bertahan lawan dengan gerakan yang cepat di sayap. Diaby memiliki delapan gol dan empat assist dalam 22 pertandingan untuk Bayer Leverkusen di seluruh kompetisi musim ini.
Advertisement
Opsi Lain
Kehilangan Karim Benzema tentu menjadi pukulan telak bagi Prancis. Karena, penyerang berusia 34 tahun itu tengah dalam performa bagus bersama Real Madrid.
Benzema membantu Real Madrid juara La Liga Spanyol dan memenangkan trofi Liga Champions musim 2021/23. Prestasi itu membuatnya dinobatkan sebagai pemenang Ballon d'Or tahun ini.
Meski harus kehilangan Benzema, pelatih Prancis Didier Deschamp masih memiliki beberapa opsi di lini depan. Ahli taktik yang membawa Prancis juara Piala Dunia 1998 sebagai pemain itu dapat mengandalkan Randal Kolo-Muani, Kylian Mbappe, Antoine Griezmann, dan Olivier Giroud.
Keempat pemain tersebut merupakan spesialis penyerang tengah.
 Â
Prancis Ganti Strategi
Penampilan Prancis sepanjang tahun 2022 ini memang bisa dibilang kurang memuaskan. Mereka hanya bisa menang satu kali sepanjang UEFA Nations League.
Mereka harus menelan kekalahan dari Denmark dua kali dan sekali di tangan Kroasia. Lalu main imbang di kandang Kroasia dan Austria.
Satu-satunya kemenangan Karim Benzema cs yakni saat melawan Austria di kandang sendiri pada 22 September 2022 lalu.
Nampaknya, hasil-hasil buruk ini yang mempengaruhi Deschamps untuk kembali memikirkan strateginya di lini belakang yang total kebobolan 7 gol dalam 6 pertandingan Nations League.
"Kami harus bertahan dengan baik, bertahan lebih baik, tidak hanya mengandalkan serangan kami. Saya memilih formasi ini karena saya merasa tim bisa bermain baik di kedua sisi," jelas Deschamps.
"Sistem ini membuat harus ada perubahan dalam pemilihan pemain. Ada sembilan pemain belakang dalam skuad, kami tambah satu orang dari biasanya," imbuhnya.
Salah satu pemain yang menjadi sorotan adalah Ibrahima Konate, bek berusia 23 tahun milik Liverpool yang diboyong pada 2017 dari RB Leipzig.
Musim ini, Konate absen 14 pertandingan karena cedera. Namun, kondisinya perlahan membaik jelang digelarnya Piala Dunia. Karena itu, Deschamps tidak ragu untuk memboyongnya.
"Saat seusia dia dan bisa bermain untuk Liverpool yang baru saja menjadi juara, itu bukanlah sebuah kecelakaan," ujar Deschamps membela keputusannya memasukkan nama Konate.
Advertisement
Prancis Tetap Menakutkan
Perubahan yang dibuat oleh Deschamps memang bisa diprediksi karena sejumlah nama penting skuad Prancis dipastikan absen untuk bisa tampil di Qatar.
Sebut saja Paul Pogba dan juga N'golo Kante yang menjadi motor permainan penting di lini tengah Prancis. Ditambah lagi kiper AC Milan, Mike Maignan. Ketiganya belum pulih dari cederanya.
Karena itu, Prancis bakal sangat mengandalkan pemain-pemain depannya seperti Kylian Mbappe, Antoine Griezmann dan juga superstar veteran mereka, Karim Benzema.
Bagi Benzema, panggung Piala Dunia ini akan menjadi pembuktian kalau dirinya memang pantas mendapat trofi Ballon d'Or tahun ini. Tak hanya sukses bersama Real Madrid, Benzema juga tentu ingin jadi pemain kunci Prancis.
Olivier Giroud, Ousmane Dembele dan Kingsley Coman diharapkan bisa memperlihatkan skill terbaiknya untuk mengembalikan kejayaan Prancis.
Prancis lolos ke Piala Dunia 2022 sebagai juara di fase kualifikasi dan dinilai tim yang memiliki skuad paling mengerikan.
Tim asuhan Didier Deschamps ini pasti ingin kembali berjaya di Piala Dunia, setelah pada Euro kemarin hanya mentok sampai babak 16 besar saja.